Hari pertama 19 Juni
Sabtu itu seperti sabtu-sabtu biasanya saya dan anak-anak bangun pagi untuk latihan badminton. Siang nya masi juga seperti rutinitas yang sudah2 bekerja setengah hari. Yang membedakan adalah sorenya, entah kenapa perut ini ingin mengajak keluarga makan nasi uduk di suatu kawasan di samanhudi Jakarta Pusat. Mulanya semua berjalan biasa saja, setelah selesai makan, kami bungkus es teler dan juga ronde untuk dimakan di rumah.
Malamnya, saya mulai merasa agak meriang, pas diukur uda mau hit 37, ow sy pikir mungkin efek makan pedas, trus dihantam yang dingin-dingin dan ditutup sesuatu yang panas-panas,, biasa kasi tolak angin beres dah urusan semacam ini. Ok, malam itu tidur seperti biasa, tapi tetap ada perasaan was was.
Hari kedua 20 juni
Minggu pagi bangun dengan tubuh yang fix demam diatas 37 tapi masi dibawah 38, ikut ibadah online dan mulai konsumsi panadol, siapa tahu hanya demam sesaat. Sepanjang hari tersebut mulai gelisah dan bertanya ada apa dengan saya? Hari itu saya berkesimpulan mungkin "dihajar" dengan tambahan amoxilin akan meringankan, efek radang barangkali yang selalu menjadi penyebab utama. Malam ini terasa sangat panjang sekali, karena tidur sebentar, bangun lagi efek ingin pipis karena kebanyakan konsumsi air.
Hari ketiga 21 juni, selamat Ulang tahun Bapak Presiden RI Jokowi
Hari senen, artinya sudah hari ke-3 demam ga reda, sudah rencana ke Dokter Kardi, yang ada di kawasan grogol, dokter langganan keluarga kami dari zaman kami di Jakarta belasan tahun lalu. Namun Sebelum itu masi ada kerjaan yang harus dikerjakan rachael, dan saya kembali stay at home dulu. Hari senen cukup stabil namun...
Hari keempat 22 juni selamat HUT DKI
Pas pergantian hari, pagi ketika selasa, bangun dengan mendadak mual disertai sedikit vertigo, ingin muntah tapi tidak bisa, puji Tuhan hanya berlangsung sesaat, setelahnya dikasi teh manis hangat, sedikit membaik, feeling sudah mengatakan hari ini harus ke dokter dan tidak bisa ditunda lagi atau setidaknya harus test covid dulu. Lalu kami memutuskan ke klinik yang, tidak jauh dari kediaman, kami, melakukan swab antigen menunggu hasil sekitar 25,menit dan hasilnya plok plok plok
Fix POSITIF beb 😞
Hari itu pun segera terjadi perubahan kehidupan pekerjaan dan keluarga kami untuk beberapa waktu ke depan. Dari dokter dan apoteker langganan, kami dikirim sepaket vitamin dan obat yang harus dikonsumsi paling tidak sampai 7 hari sampai 10 hari kedepan. Demam sudah tidak ada hanya mulai tidak bisa merasa dan membau, persis seperti kata orang-orang, puji Tuhan nafsu makan masih ada dan harus terus ada neh bisa gawat kalo ga nafsu makan.
Total ada 8 macam obat/vitamin :
1. obat flu/pilek
2. obat radang/sakit tenggorokan
3. obat turunkan Demam
4. Anti virus
5.Vitamin C
6. Vitamin D
7. Vitamin E
8. Zinc
23 juni hari kelima gejala hari kedua after test
Pagi ini bangun tubuh lebih segar hanya kepala agak mumet mungkin efek kebanyakan pegang gadget dan juga maen catur online demi ngejer menjadi seorang GM di usia 60 😁, namun mimpi ini ibarat punguk merindukan bulan,wkwkwkw, ELo rating saat ini paling tinggi baru di 1600, hahahaha
Rachael dan anak2 diputuskan juga melakukan test yang sama kali ini via aplikasi secara drive thru @150rb seorang, jadi ga perlu turun dari mobil, kebetulan ada tidak jauh dari kediaman kami juga tepatnya di kawasan waduk pluit Jakarta Utara. Hasilnya bisa dicek secara online via apps tersebut, dan Hasilnya seperti dugaan saya sebelumnya si sulung terpapar juga. Dari kemarin dia suda ada gejala demam dan batuk ringan, alhasil dihari ini noah demikian namanya, mau ga mau disatuin dengan saya melakukan isoman, isolasi mandiri. Sisi baiknya, puji Tuhan, Rachael dan Sean negatif, semoga slama hari-hari mendatang mereka tetap aman dan tidak terpapar yah
ReplyForward |
No comments:
Post a Comment