tulisan sebelon ini dibuat berkisah tentang rharapan agar jakarta tidak banjir tahun ini
namun persis 12 jam kemudian tepatnya pukul 12 siang di hari pertama orang sekolah dan kerja, jakarta banjir kembali
ikuti kisahnya berikut :
hujan semalam ga berhenti sama sekali dengan intensitas yang cukup deras memaksa aku untuk bangun pagi kembali, bersiapa mengantarkan noah sekolah
pagi itu berjalan normal seperti biasa, hanya saja curah hujan yang cukup deras sempat membuat hati menjadi was-was.
noah pun di drop di sekolah dan kami menuju grogol untuk bekerja
beberapa saat kemudian tepatnya pukul 10 pagi, istriku menyampaikan
" yu, better kita harus berangkat sekarang, air di depan rumah sudah mulai tinggi"
saat itu aku masi tenag-tenang saja, air masih setinggi betis orang dewasa.
30 menit berlalu rachael kembali mengajak untuk berangkat duluan ke sekolah karna air semakin naik, aku pun masih menunda
"bentar, pekerjaan masih banyak di belakang laptop" sahutku, sambil mengintip dari jendela air di jalan uda setinggi lutut.
tepat pukul 11 siang untu ketiga kalinya rachael mengatakan hal yang sama, dan saat itu aku pun sepakat untuk segera bersiap dan berangkat karena air uda naik sekitar diatas lutut orang dewasa
Friday, February 13, 2015
Sunday, February 8, 2015
hujan
dari tadi malam sampe saat tulisan ini diketik, hujan terus menerus mengguyur kota jakarta, bikin suasana jadi malas,hahahaha
malas ngapa2-in, tapi kudu bangun buat antar noah sekolah
semoga tahun ini ga kebanjiran seperti 2 tahun , 7 tahum, 12 tahun yang lalu yah, lets pray
malas ngapa2-in, tapi kudu bangun buat antar noah sekolah
semoga tahun ini ga kebanjiran seperti 2 tahun , 7 tahum, 12 tahun yang lalu yah, lets pray
Friday, February 6, 2015
hari penghakiman
Tanggal yang dinanti2 akhirnya datang juga, hari penghakiman karena menerobos jalur busway, hehehe.
pagi-pagi setelah mengantar noah sekolah, aku ditemanin mas jum (supir temen bisnis gua) ke pengadilan di daerah sunter. Perjalanan pagi ini cukup lancar, kami sampai jam 8:15 dari jadwal sidang pukul 9 pagi. setelah bertanya ke satu dan 2 orang kami menuju dinding atau tembok yang panjangnya sekitar 8 meter dimana di disana terdapat ratusan nama yang diprint di kertas berukuran A4.
aku lalu mencari nama "yulianto" untuk menemukan nomor sidang. setelah beberapa saat aku menemukannya, lalu aku membawa slip merah beserta nomor sidang itu ke petugas polisi disana.
kemudian aku dipersilahkan menuju ruang sidang.
kurang lebih 20 menit menunggu akhirnya hakim dan panitera memasuki ruang sidang. sidang pun dibuka, sekitar ada 80 orang pagi ini didalam ruangan itu dan dipanggil satu per satu
"budi"kata hakim tersebut
"apa kesalahan kamu"lanjut hakim yang berperawakan sedang itu
"menerobos lampu merah pak " sahut bapak yang bernama budi itu
"ok, 50 ribu , silahkan ke ruang sebelah"
rata-rata para pelanggar itu diantaranya menerobos lampu merah, tidak menggunakan helm, tidak menyalakan lampu di siang hari dan juga menerobos jalur busway seperti diriku.
akhirnya aku pun dipanggil setelah sekitar 10 menit menunggu giliran.
"bapak yulianto, kamu melanggar apa?"
"aku masuk jalur busway pak"sahutku
"ya sudah 300 ribu"
"apa, 300 ribu" sahutku dalam hati, lumayan dibanding denda maksima 1 juta,hehehe
kemudian aku ke ruang sebelah untuk mebayar denda dan SIM itu pun kembali lagi ke diriku
untuk berikutnya mau lebih patuh lagi sama segala sesuatu, kapok sudah kena denda 300 ribu
Subscribe to:
Posts (Atom)